Pada
dasarnya Islam melarang seorang muslim untuk berbohong. Bahkan
berbohong dalam Islam dipandang sebagai salah satu sifat kekufuran dan
kemunafikan. Di dalam Al-Qur'an Alloh SWT berfirman:
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah mereka yang tidak mengimani (mempercayai) tanda-tanda kekuasaan Alloh. Mereka adalah kaum pendusta." (An-Nahl: 105)
Rasulullah SAW pun menggolongkan mereka yang berdusta termasuk orang-orang yang memiliki karekteristik kemunafikan. Beliau bersabda:
"Empat hal jika semuanya ada pada seseorang ia adalah munafik semurni-murninya munafik. Jika satu di antara yang empat itu ada pada dirinya maka padanya terdapat saru sifat kemunafikan hingga ia dapat membuangnya; Jika berbicara ia berduta, jika diberi amanah ia khianat, jika berjanji ia melanggar dan jika membantah ia berbohong." (HR. Bukhori Muslim)
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya". (QS. 17 : 36)
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir". (QS. 50 : 18)
"Kejujuran menuntun pada kebajikan, kebajikan dapat menghantarkan ke surga. Sesungguhnya kebohongan itu menyeret manusia pada kejahatan kejahatan itu dapat menyeret pada neraka." (berbohong hukumnya haram) (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud)
"Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yang melanggar dan membohong." (QS:40:28)
Dalam Hadis, Muhammad dikutip sebagai berikut mengatakan, "Jujurlah kalian karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke surga. Hati-hati dengan kepalsuan karena ini mengantar kepada ketidakmoralan dan ketidakmoralan mengantar ke Neraka."
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah mereka yang tidak mengimani (mempercayai) tanda-tanda kekuasaan Alloh. Mereka adalah kaum pendusta." (An-Nahl: 105)
Rasulullah SAW pun menggolongkan mereka yang berdusta termasuk orang-orang yang memiliki karekteristik kemunafikan. Beliau bersabda:
"Empat hal jika semuanya ada pada seseorang ia adalah munafik semurni-murninya munafik. Jika satu di antara yang empat itu ada pada dirinya maka padanya terdapat saru sifat kemunafikan hingga ia dapat membuangnya; Jika berbicara ia berduta, jika diberi amanah ia khianat, jika berjanji ia melanggar dan jika membantah ia berbohong." (HR. Bukhori Muslim)
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya". (QS. 17 : 36)
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir". (QS. 50 : 18)
"Kejujuran menuntun pada kebajikan, kebajikan dapat menghantarkan ke surga. Sesungguhnya kebohongan itu menyeret manusia pada kejahatan kejahatan itu dapat menyeret pada neraka." (berbohong hukumnya haram) (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud)
"Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yang melanggar dan membohong." (QS:40:28)
Dalam Hadis, Muhammad dikutip sebagai berikut mengatakan, "Jujurlah kalian karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke surga. Hati-hati dengan kepalsuan karena ini mengantar kepada ketidakmoralan dan ketidakmoralan mengantar ke Neraka."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar