Kisah motifasi,,,
~~~~~~~~~~~~¤¤000¤¤~~~~~~~~~~~~~~
Kuperbaiki lagi letak selembar kain yang membungkus kepala hingga pinggangku, selembar kain brwarna hijau, senada dengan terusan panjang yg kukenakan, kain yg berbahan lembut dan longgar, membuatku merasa sejuk memakainya. Aku trsenyum kepada bayangan yg memantul di sebuah cermin, ada rasa percaya diri yg diam-diam menyusup ke hatiku, namun segera kutepis rasa itu. Tidak,,,! Apa yg aku pakai sekarang, semata karena sadar akan perintah-Nya, dan inilah pakaianku, inilah identitas diriku, aku tidak ingin rasa bangga dan percaya diri itu berkembang biak menjadi sebuah keangkuhan, yg tentu saja akan dgn mudah di ikuti oleh perasaan-perasaan lain, yang lama kelamaan jika tidak di hilangkan, akan menjadi penyakit hati, membuat hatiku berkarat dan membatu. Na'uzubillah,,,,,
Ku mematut diri lg sejenak, kemudian mengambil tas tangan yg sudah ku siapkan, aku berniat ke supermaket trdekat, belanja utk kebutuhan bulanan di rumah. Hal yang rutin kulakukan sebulan sekali atau dua kali, agar lebih terkontrol pengeluaran keuangan, dgn bgt aku dapat mengkalkulasi hal2 yang di luar rencana. Aku pamitan kpd Ibunda, dan menanyakan apakah ada yang ingin beliau pesankan utk di beli. Ibu hanya menitipkan rekening tagihan listrik, yang harus aku bayar di sebuah bank. Akupn menerima dan menitip pesan, agar bila putri semata wayangku pulang dari sekolah dan mencariku, ibu mengatakan saja apa adanya. Mungkin dia akan kecewa karena tidak mengajaknya, namun minimal dia tidak di bohonggi, hal mana akan menjadi didikan dasar yg akan ditirunya kelak.
Dengan kendaraan umum, akupun berangkat k pusat kota, ''hhmmm,,, rupanya tanggal muda begini, org2 banyak yg berbelanja, ini trbukti penumpangpun pd berjubel, dan aku hanya dapat menahan nafas, saat seorang bapak permisi duduk di sebelahku. ''alamat akan bersinguggan lg dgn si bapak, pikirku. Namun Alhamdulillah, trnyata si bapak mengerti, di setiap tikungan, dia brusaha menahan bobot tubuhnya, agar tidak menyerempet ke aku. Padahal dulu sebelum aku brjilbab, tak jarang bila yg duduk di sebelahku seorang laki2, mrk dgn sengaja memepetkn tubuhnya, meski mobil tidak sedang berada di tikungan. Namun sekarang Alhamdulillah,,,, mungkin jilbab yg kukenakan, membuat mereka merasa ''izin'' dan tidak enak. Aku tak perduli apa yg ada di pikirannya, aku hanya mengucap syukur kpd ALLAH karena kasih sayang-Nya menyertai langkahku.
Didepan sebuah bank akupn turun, dan brjalan menuju loket di mana kulihat banyak sekali yang antri. ''waduh, alamat harus ngantri dan berdesakan lagi, pikirku. Aku trsenyum kpd wajah2 ramah yg trsenyum dan mnganggukkn kepala melihat kehadiranku. Ada rasa damai menyusup ke dalam hati, melihat tatapan ramah dan anggukan kpl, sbg sapaan tak langsung. Akupn mengambil sebuah karcis antrian, namun belum smpat tanganku menyentuh karcis itu, aku di kagetkan dgn teriakan penjaga loket ''jangan,,,,,,,! Namun suaranya mengantung di udara, saat matanya menatap kearahku. Belum habis rasa kaget dan heranku, tiba2 dia trsenyum ramah, dan meminta maaf,,, katanya barusan ada para pengantri yang curang dgn menukar no, dan mengambil no., double. Makanya dia tadi membentak, namun dia kaget bgt mlhat siapa yg dia bentak.
Dia kemudian meminta rekening tagihanku, dan menyerahkan kpd kasir yg ada di sebelahnya, kulihat dia mengatakan sst, dan perempuan muda itu memandang ke arahku, trsenyum ramah sambil mengangguk kepalanya. Akupn mrs heran, smbil menyiapkan uang yg di mintanya, akupn brtanya, ada apa,,,? Aku siap ngantri kok,,, kataku, namun dengan pelan si penjaga loket mnjawab, tidak tega melihatku brdesakan dgn mereka, lho memang kenapa? Kejarku.. Karena ''jilbabku'' jawabnya. Subhanallah,,,, lagi-lagi karena jilbab.
Aku jadi teringat brbagai pengalamanku, dulu sebelum brjilbab, bila aku keluar rumah meski dgn pakaian yg sopan, acapkali trdengar suitan dan tatapan nakal yg ku temukan, trkadang juga tatapan selidik dari wanita di mana aku harus brurusan dgn mrk, karena ada yg kuselesaikan, spt di kantor2 pemerintah ataupn swasta. Trkadang aku merasa marah, namun aku tidak tahu apa alasan yg membuatku harus marah, mungkin karena jeans ketat yg kupakai dan kaos yg trkadang ketat juga, makanya perlakuan mrk pun spr melecehkan aku. Namun stlah aku brjilbab, SUBHANALLAH,,,,, semua brubah 180 derajat, tiada lagi suitan2 nakal, ataupn tatapan2 yg seakan menelanjanggi diriku, tiada lagi tatapan penuh selidik dari kaumku, yang ada adalah keramahan, dan penuh brsahabat, bahkan dari ''non muslim''.
Hal ini membuatku semakin sadar, betapa ALLAH TA'ALA sudah mengetahui hal ini, dimana Mahkluq yg di ciptakan-Nya, yang brnama WANITA, akan brhadapan dgn beragam ujian dan godaan, maka di kirim-Nya Manusia pilihan-NYA, Baginda Rasulullah utk mengajarkan ini, memberitahukan perintah-NYA, agar WANITA senantiasa trjaga, berharga dan indah. Dan itulah ISLAM menjaga para wanitanya. Dengan pakiaan MALU karena IMAN dAN TAQWA di hatinya, sehingga di manapun dia brada kasih sayang ALLAH selalu menyertai langkahnya, dengan pakaian jilbabnya, membuat mereka yg memandang senantiasa merasakn kesejukan yg sama.
Subhanallah,,,,,, kurasakan benar sekarang Indahnya Berjilbab.,,,
Tak henti do'a syukur kupanjatkan kepada-Nya, atas ijin-Nya. Membuatku merasakan keindahan penjagaan dan cinta-Nya ini, semoga seluruh saudariku akan SEMPAT merasakan keindahan yg kurasakan. Amiin Ya Rabb'alamin,,,
Semoga bermamfaat, dan tetap ISTIQOMAH. Salaam ukhuwah fillah
wanita sholihah = perhiasan dunia
BalasHapusCarilah perhiasan dunia(wanita sholehah) sehingga memberikan keindahan dalam hidupmu
BalasHapus