Rabbi… seseorang telah memberikan beberapa rasa padaku. Yang segelintir orang berkata, aku mencintainya atasMu dan aku membencinya atasMu. Mata ini sebenarnya tak ingin menatapnya tertunduk dan menjadikannya hina. Sebab ia makhlukMu yang Kau cipta sepertiku, memiliki porsi tak jauh beda atas keterbatasan masing-masing.
Jika aku bisa salah, ketahuilah sebagai manusia, ia pun bisa salah karena khilafnya. Jika aku bisa menangis, ketahuilah sebagai manusia, ia pun bisa beruraian air mata. Jika aku bisa terjatuh, ketahuilah sebagai manusia, ia pun bisa terjatuh.
Dan tak menepisnya, karena Engkau memang menyengaja membuat kita hidup dalam keterbatasan. Agar mampu bersikap atas ilmu-Mu, menyadari ketetapan diri masing-masing.
Rabb, seringkali kurasai pada diri ini terguncang, karena tak sanggup menahan terpaan demi terpaan kehidupan yang begitu deras. Akhirya membuat begitu sering jiwa ini merapuh, hati yang lelah tersaput debu khilaf, langkah yang tersengal-sengal karena berada di tempat yang gersang, dan menjadikan segalanya tergoyahkan.
Rabb, inikah yang ingin Kau perlihatkan padaku?
Di detik ini, Engkau begitu Pengasih dengan segala bentuk nikmat dan rahmat yang terlebih dahulu Engkau datangkan pada kami dan akhirnya membutakan kami dengan kesombongan kami sendiri.
Lagi, merasa bahwa masalahku tidak lebih berat darinya. Bisa jadi ia menjadi cermin tempatku berkaca, tempat untuk bertanya tentang diri melihat diri sendiri.
Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik..
Untukmu, saudaraku karena Allah..
Bertemu dalam cintaNya, dan ingin berpisah karenaNya
Uhibbukafillah...
Subhanallah... excellent...
BalasHapusFollow my blog ya,, yanis-journey.blogspot.com