Untuk merawat hati yang sudah bercahaya dan memperindahnya maka
seseorang perlu terus-menerus mempertahankan dan mengamalkan kebaikan.
Hati akan terus bersih, bening dan bercahaya jika kejahatan terus
dihindari, jauh dari debu-debu ini, dengki, riya, takabbur dan cobaan
dijalani dengan ikhlas. Perumpamaan hal ini adalah seorang ibu hamil
yang selalu ikhlas menahan sakit, lemah tanpa pamrih demi mengandung
anak yang ia cintai. Maka jika kita mencintai permata (hati kita) maka
kita harus merawatnya terus-menerus.
Hati adalah pusat kebaikan dan kejahatan. Hati adalah ibarat Raja yang punya hak veto dalam memerintah seluruh anggota jasmani untuk berbuat baik atau jahat. Oleh karena itu bersihkanlah ia, beningkanlah dari segala kotoran, isilah dengan sifat-sifat yang baik agar ia tetap terang benderang. bersinar dan bercahaya serta mudahnya berbalik terus dalam kebaikan dan taqwa.
Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah: Pertama, Mencari ilmu hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati, bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya. Kedua, Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela (takhalli). Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji yang dimulai dari sifat zuhud (tidak berambisi dan mengejar kesenangan hawa nafsu di dunia saja) dan mujahadah atau bersungguh-sungguh menuju Allah dalam istilah al-Ghazali dan Keempat, Istiqamah dan berdo'a agar hati tetap bersih, bening, bercahaya dan hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja.
Mengatakan dan menjelaskan hal ini tidak semudah mengamalkan dan oleh karena itu marilah sama-sama kita berusaha dan bekerja keras untuk membersihkan, mengisi dan membeningkan hati dengan cara-cara yang disebutkan di atas karena hatilah satu-satunya penentu kita menjadi dan dipandang baik atau buruk. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar